Saturday, April 27, 2013

Anggap Saja Saya Curhat.

Saya kadang dibuat bingung sama tangan sendiri. Kalo mood lagi full, tangan saya bisa berbuat diluar perkiraan. Positif tentunya. Seperti gambar yg saya edit sore tadi. Awalnya cuma sketsa yang saya gambar manual di sketchbook dan kucel abis. Berhubung mood lagi oke, jadi iseng-iseng saya edit di potosop. Eh, malah jadi lucu hihihi. Yah, walaupun jauh dari sempurna, tapi overall saya cukup terkesima dengan hasil kolaborasi otak dan tangan saya sendiri :3 *narsis* *toyor toyor pipi diri sendiri* *supaya sadar*
 


Thursday, April 18, 2013

Teh Hangat: Labillah di Tempat yang Benar :p

Tidak sampai di logika saya tentang orang yang memperolok-olok agama, seperti yang dilakukan 5 anak ababil SMA 2 Toli-toli. Agama mereka sendiri pula. Umur-umur segitu memang apa-apa dibecandain, saya pernah mengalaminya, tapi sangat keterlaluan kalo bawa-bawa Tuhan.
Konon, kelima anak tersebut sudah dikeluarkan dari sekolah. Padahal sudah kelas 12, nanggung banget. Malah ada beberapa yang depresi gara-gara dapat hukuman sosial. Dikucilkan. Kasihan mereka, iseng-iseng malah dapat jackpot. Ababil yang bablas.
Mengherankan sekali. Saya juga pernah labil seperti mereka. Saya juga pernah iseng, tapi saya mengerti batas karena orang-orang disekitar saya juga demikian. Yah kurang lebih seperti ini, "kau adalah dengan siapa kau bergaul". Jadi, menurut saya, tidak ada salahnya memilih-milih dalam berteman. Keliru sedikit bisa jadi malapetaka.

Kadang saya berpikir betapa sayangnya Tuhan kepada saya. Diberi lingkungan yang baik dan dikelilingi orang-orang yang baik pula. Alhamdulillah, nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang akan kau dustakan?

Syukurlah, saat berada di umur-umur labil, saya bersama orang-orang terbaik-Nya. Saya menjadi batas kelakuan bagi mereka, dan sebaliknya, mereka menjadi batas kelakuan bagi saya. Saya bersama orang-orang yang tepat di masa ABG saya. Terima kasih, Tuhan. Apa yang pernah saya sesali, menjadi syukur yang tak terhingga sekarang.

Terima kasih ibu, ternyata keputusan beratmu memasukkan saya di sekolah asrama tidak sia-sia (meskipun tiap awal tahun ajaran baru selalu minta pindah hahaha)
Terima kasih teman-teman vce, kalian adalah bagian dari hidup saya yang paling tidak pernah saya sesali.

Salam Pramuka.

Tuesday, April 16, 2013

Lontara Rindu - S. Gegge Mappangewa

"takkan mati kejujuran itu, takkan runtuh yang datar, takkan putus yang kendur, takkan patah yang lentur." - Nenek Mallomo
 Buku Lontara Rindu sebenarnya tidak pernah ada dalam list must-buying-book saya, tapi sebagai orang Makassar ketika tidak sengaja membaca judulnya tentu saja jadi tertarik. Lontara.
Buku ini bercerita tentang sebuah keluarga di Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Tentang dua anak kembar yang terpisah karena orang tua mereka yang berbeda keyakinan. Dalam buku ini, cerita tentang sejarah dan budaya Bugisnya sangat kuat. Apalagi ketika Gegge Mappangewa (penulisnya-red) menceritakan tentang sebuah keyakinan tua di Sidrap yang baru saya ketahui, Tolotang. Maklum, saya orang Makassar asli. Saya sangat excited membaca tentang keyakinan ini karena kata teman saya, yang asli dari Sidrap, keyakinan tersebut masih bertahan sampai sekarang.
Bagi yang menyukai buku-buku berjenis sastra budaya, mungkin buku ini sangat direkomendasikan. Alurnya tidak membosankan. Tidak heran buku ini menjadi novel terbaik pada lomba novel Republika. Dan lagi, penulisnya orang Sulawesi Selatan :))